Orang Indonesia yang sempat mencicipi akses internet broadband di
Singapura biasanya akan berdecak kagum. Padahal, Singapura masih
kalah jauh dibandingkan para jawara broadband di dunia. Di Negeri
Matahari Terbit akses internet kecepatan tingginya bahkan diakui
sebagai yang tercepat di dunia.
Berdasarkan data terbaru lembaga ekonomi Organisation for Economic
Cooperation and Development (OECD), di negeri Sakura ini kecepatan
download rata-rata mencapai 93,7 Mbps. Mereka pun menempati peringkat
tertinggi dari 30 negara yang diteliti OECD.
Untuk urusan kecepatan broadband, Jepang memang bisa mengucapkan
sayonara alias selamat tinggal pada negara-negara lainnya. Bahkan
dibandingkan Amerika Serikat (AS), kecepatan broadband Jepang 10 kali
lebih tinggi.
Di AS, rata-rata kecepatan download hanya 8,9 Mbps. Sementara Korea
Selatan dan Perancis punya kecepatan rata-rata download 43 Mbps.
Untuk Inggris, kecepatannya mencapai 10,6 Mbps.
Amerika Serikat pun cukup kalang kabut karena mereka hanya menempati
peringkat ke 19 dari 30 negara yang didata OECD untuk kecepatan rata-
rata broadband. Turki dan Meksiko berada di urutan terbawah dengan
kecepatan download rata-rata di bawah 2 Mbps.
Menanggapi data ini, Robert Atkinson yang adalah presiden lembaga
teknologi Information Technology and Innovation Foundation (ITIF)
mengungkapkan pujiannya pada OECD. Hal ini akan mendukung upaya ITIF
meminta pemerintahan AS di bawah Presiden George W. Bush agar lebih
agresif mengimplementasikan broadband.
"Hal ini memberi data yang lebih bagus untuk menilai dengan lebih
baik kondisi broadband di AS," tandas Atkinson seperti dikutip
detikINET dari InfoWorld, Rabu (14/11/2007).
Bukan hanya paling cepat, Jepang juga memiliki rata-rata harga per
Mbps yang paling murah dengan nilai US$ 0,13 per Mbps. Sedangkan rata-
rata dari 30 negara yang didata OECD adalah US$ 18.
Urusan harga, informasi yang perlu diketahui lagi adalah rata-rata
harga langganan broadband per bulan di antara 30 negara OECD itu
adalah US$ 49, kira-kira setara dengan Rp 449.000.